J.L.A (Jan Laurens Andries) Brandes (1857 – 1905) : Ilmuwan ahli arkeologi dan epigrafi Belanda yang pernah bekerja di Hindia-Belanda/Indonesia pada penghujung abad ke-19 hingga awal abad ke-20 (dalam jaman kolonial). Termasuk salah seorang pelopor dan peletak dasar bidang arkeologi di Indonesia, terutama dalam bidang epigrafi (tulisan naskah kuno). — Pernah bekerja sebagai Ketua Komisi Kepurbakalaan untuk wilayah Jawa dan Madura. Selain sebagai ahli sejarah kuno dan tulisan kuno di Indonesia (arkeolog dan epigrafer), ia pun dikenal sabagai filolog (ahli bahasa kuno), kolektor barang kuno, dan juga sebagai leksikografer (ahli penyusun kamus bahasa langka).
Lahir di Rotterdam, 13 Januari 1857, dan meninggal di Batavia (Jakarta) pada 26 Juni 1905 ketika masih menjabat sebagai Ketua Komisi (dalam usia relatif muda, sekitar 48 tahun). — Pernah mengenyam pedidikan tinggi di Universitas Leiden dalam bidang bahasa dan sastra. Ketika pertama kali tiba di Batavia dengan berbekal pengetahuannya tentang bahasa Kawi ia kemudian menggarap sejumlah prasasti yang disimpan di Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (sekarang Museum Nasional di Jakarta). Karya inventarisasi ini kemudian diterbitkan dalam “Aanteekeningen Omtrent de op Verschillende Voorwerpen Voorkomende Inscriptie en een Voorlopigen Inventaries der Beschreven Steenen” dalam Catalogus der Archeologische Verzameling va het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, edisi W.P. Groeneveldt tahun 1887.
Tahun 1894 ketika Belanda menyerbu kerajaan Lombok (hingga kemudian dapat mengalahkan dan menduduki istana Cakranegara), Brandes diikut-sertakan dalam ekspedisi militer tersebut dengan tugas untuk menyelamatkan benda-benda budaya peninggalan sejarah kuno, termasuk di dalamnya naskah-naskah kuno yang tersimpan di istana tersebut. Dan pada saat itu Brandes menemukan naskah Nagarakertagama peninggalan kerajaan Majapahit. Naskah kuno ini kemudian diterbitkannya pada tahun 1902 sebagaimana aslinya dalam aksara Bali. Sebelumnya (tahun 1896) ia pun pernah menterjemahkan naskah Pararaton (juga peninggalan Majapahit). — Ada konsep naskah J.L. Brandes yang tak sempat diterbitkan karena keburu meninggal, yaitu Oud-Javaansche Oorkonden (OJO) yang kemudian diterbitkan oleh N.J.Krom yang menggantikannya sebagai ketua komisi kepurbakalaan di Indonesia.
Dalam tahun 1901 – 1905 (menjelang akhir hayatnya) ia ditugaskan untuk memegang jabatan sebagai ketua komisi kepurbakalaan dengan rnama Commissie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundige Onderzoek op Java en Madoera (komisi khusus yang sengaja dibentuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk menangani berbagai masalah kepurbakalaan yang terdapat di kawasan pulau Jawa dan Madura), dibantu oleh dua orang anggota, yaitu J. Knebel dan H.L. Leydie Melville. Komisi ini kemudian menjadi embrio/cikal-bakal dari Dinas Purbakala yang kini menjadi Pusat Penelitian Arkeologi (Puslit Arkenas).
--
--
SUMBER REFERENSI
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar